BANDA ACEH - Ketua Australian Agency for International Development (Ausaid) Indonesia, Jaqui De Lacy, menyatakan sangat puas dengan keberhasilan pelaksanaan berbagai program kerja sama yang telah dilakukan antara Pemerintah Aceh dengan Ausaid.
“Keberhasilan itu bisa kita lihat dari paparan dan laporan yang disampaikan Ketua Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan pihak lainnya. Karena itu, program kerja sama bidang pendidikan dilanjutkan kembali sampai tahun depan,” tutur Jaqui De Lacy pada acara pertemuannya dengan kalangan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) Jajaran Pemerintah Aceh, di Aula Bappeda Aceh, Selasa (15/5).
Kunjungan dirinya ke Aceh kemarin diakuinya merupakan kunjungan yang pertama, dalam rangkat untuk melihat dari dekat hasil kerja sama berbagai program bantuan Ausiad yang telah dilaksanakan dengan jajaran Pemerintah Aceh. Di antaranya dalam bidang pendidikan, seperti peningkatan mutu guru dan penyusunan rencana strategis pendidikan Aceh.
Ketua Bappeda Aceh, Iskandar, menjelaskan, bantuan berbagai program yang diberikan Ausiad untuk Aceh, telah memberikan dampak yang luas. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini Aceh sudah memiliki buku perencanaan strategis pendidikan lima tahun, 10 tahun dan sampai 20 tahun ke depan. Kemudian, pelaksanaan survei penyebaran guru di Aceh, yang biaya pelaksanaannya dibantu Ausaid, telah memberikan masukan kepada Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota, bahwa rasio antara guru dengan murid di Aceh sudah lebih besar dari daerah lain.
“Rata-rata nasional masih 1:20, tapi Aceh rasionya sudah 10:1. Bahkan di tempat tertentu seperti di perkotaan lebih kecil lagi 1:5,” sebut Iskandar.
Hasil penelitian itu, diakuinya sangat membantu Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota untuk membuat kebijakan dan perencanaan pembangunan pendidikan. “Tanpa data survei itu, kami tidak akan tahu berapa jumlah guru yang masih kurang, padahal setelah dilakukan penelitian, rasio perbandingan antara jumlah guru dengan muridnya, sudah melampui rata-rata nasional,” demikian Iskandar.(her)
“Keberhasilan itu bisa kita lihat dari paparan dan laporan yang disampaikan Ketua Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan pihak lainnya. Karena itu, program kerja sama bidang pendidikan dilanjutkan kembali sampai tahun depan,” tutur Jaqui De Lacy pada acara pertemuannya dengan kalangan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) Jajaran Pemerintah Aceh, di Aula Bappeda Aceh, Selasa (15/5).
Kunjungan dirinya ke Aceh kemarin diakuinya merupakan kunjungan yang pertama, dalam rangkat untuk melihat dari dekat hasil kerja sama berbagai program bantuan Ausiad yang telah dilaksanakan dengan jajaran Pemerintah Aceh. Di antaranya dalam bidang pendidikan, seperti peningkatan mutu guru dan penyusunan rencana strategis pendidikan Aceh.
Ketua Bappeda Aceh, Iskandar, menjelaskan, bantuan berbagai program yang diberikan Ausiad untuk Aceh, telah memberikan dampak yang luas. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini Aceh sudah memiliki buku perencanaan strategis pendidikan lima tahun, 10 tahun dan sampai 20 tahun ke depan. Kemudian, pelaksanaan survei penyebaran guru di Aceh, yang biaya pelaksanaannya dibantu Ausaid, telah memberikan masukan kepada Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota, bahwa rasio antara guru dengan murid di Aceh sudah lebih besar dari daerah lain.
“Rata-rata nasional masih 1:20, tapi Aceh rasionya sudah 10:1. Bahkan di tempat tertentu seperti di perkotaan lebih kecil lagi 1:5,” sebut Iskandar.
Hasil penelitian itu, diakuinya sangat membantu Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota untuk membuat kebijakan dan perencanaan pembangunan pendidikan. “Tanpa data survei itu, kami tidak akan tahu berapa jumlah guru yang masih kurang, padahal setelah dilakukan penelitian, rasio perbandingan antara jumlah guru dengan muridnya, sudah melampui rata-rata nasional,” demikian Iskandar.(her)
Editor : bakri
Sumber
Sumber